banner 728x250

Soal Kudeta, Ini Pesan Moeldoko Ke AHY

Soal Kudeta, Ini Pesan Moeldoko Ke AHY

Trendingpublik.com, – Mencuatnya isi Kudeta di tubuh Partai Demokrat membuat Kepala Staf  Presiden Moeldoko angkat bicara. Moeldoko masih heran dengan tuduhan turut serta dalam melakukan kudeta kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang kini diduduki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Isu ini mencuat setelah Moeldoko bertemu dengan sembilan Ketua DPC Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Moeldoko berpesan kepada AHY agar tidak takut kehilangan kursi Ketum. “Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Orang saya biasa-biasa saja,” ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (3/2/21).

Dalam pandangannya, isu kudeta kursi Ketum Demokrat hanyalah dinamika politik internal parpol yang biasa terjadi. “Jadi dinamika dalam parpol itu biasa, Dan LBP juga pernah cerita sama saya, saya juga dengan mereka-mereka, saya juga sama, tapi tidak ribut begini. Terus Moeldoko mau kudeta? Apaan yang mau dikudeta?,” ucapnya.

Mantan Panglima TNI era SBY ini menganalogikan sulitnya melakukan kudeta terhadap partai politik.

“Anggaplah begini ya, saya punya pasukan bersenjata anggaplah panglima TNI ingin jadi ketua Demokrat, emangnya gua bisa itu gua todong senjata ke DPP, ayo datang sini gua todongin senjata,” ucapnya.

Moeldoko kembali membantah pertemun dengan DPC membicarakan rencana kudeta dan pencapresan. Menurutnya, pertemuan itu hanya obrolan santai sembari meminum kopi.

“Bingung juga saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini, apalagi ada grogi. Apa sih urusannya ini. Saya ngopi saja. Beberapa kali di sini, dan di luarx ya biasa. Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja,” jelasnya.

Sebelumnya,Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan perebutan paksa Partai Demokrat dilakukan 5 orang. Mereka kader partai, mantan kader dan pihak di lingkaran Istana.

Upaya mengkudeta AHY dari kursi ketua umum dari berbagai cara. Pelaku ini melakukan komunikasi melalui telepon hingga pertemuan langsung.

Tujuan mengambil alih ketua umum Partai Demokrat, kata AHY, akan digunakan pelaku untuk kendaraan politik Capres 2024.

Modus yang dipilih para pelaku merebut kekuasaan AHY di Demokrat lewat jalur Kongres luar biasa atau KLB. Untuk memenuhi syarat KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara yang harus diajak. Kader dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah besar.

“Dalam komunikasi mereka, pengambil alihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon Presiden dalam Pemilu 2024 mendatang,” ungkap AHY.