banner 728x250

Starbuck Mengalami Kegagalan Penjualan pada Tiga Kurtal

Starbuck Mengalami Kegagalan Penjualan pada Tiga Kurtal
Starbuck Mengalami Kegagalan Penjualan pada Tiga Kurtal
Advertisements

Trendingpublik.Com, Bisnis – Starbuck mengalami kegagalan penjualan pada tiga kurtal berturut-turut. Laporan yang dikaluarkan Starbuck bahwa penjualan merekan pada kuartal keempat mengalami penurunan penjulan sebanyak 7 persen pada tahun ini.

Mengutip dari Bloomberg, Rabu 23 Oktober 2024, Starbuck merilis pendapatan jaringan kopi itu disebutkan bahwa pihaknya telah menarik target untuk tahun depan setelah pada pasar penjualan mereka anjlok selama tiga kuartal berturut-turut.

Tentunya hal ini menjadi tugas besar bagi kepala eksekutif baru, Brian Niccol, setelah Starbuck mengalami kegagalan dalam penjulan pada tiga kuartal.

Penurunan penjualan Starbuck terlihat pada kelemahan penjualan terutama di AS, di mana transaksi menurun hingga 10 persen dari tahun sebelumnya, kemudian di Tiongkok, penjualannya yang hampir sama mengalami penurunan mencapai 14 persen.

Dengan situasi kondisi penjualan yang menurun, akan memberikan kesempatan bagi Niccol untuk melakukan perencanaan pemulihan sebaik mungkin. Sejak menduduki jabatan puncak pada 9 September, dirinya telah melakukan pengaturan ulang di pihak jajaran kepemimpinan dan telah mengungkap garis besar rencana untuk dapat memicu pertumbuhan yang mencakup membuat kafe lbih menarik dan mempercepat pelayanan pagi.

Penurunan penjualan Starbuck mempengaruhi penghasilannya, pada kuartal keempat penurunannya dua kali lebih cepat dari yang diperkirakan para analisis dan merupakan kuartalan terbesar dalam empat tahun.

Starbuck sendiri mengatakan bahwa dorongan untuk melakukan peluncuran yang lebih banyak produk serta pilihan-pilihan dan menawarkan banyak promosi gagal untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan ke tokonya.

Adapun saham Starbuck mengalami penurunan hingga 9,1 persen pada pasar saham dalam perdagangan yang diperpanjang sebelum melakukan pemangkasan penurunanya. Saham tersebut naik kurang dari 1 persen tahun ini, di bandingkan dengan kenaikan 23 persen pada indeks S&P 500.

Niccol sendiri mengatakan akan melakukan pengubahan strategi terkini pada perusahaan secara mendasar untuk menumbuhkan kembali penjualan. Ia sendiri akan melakukan penyederhanaan menu yang “terlalu rumit” serta mempertimbangkan harga pada jaringan tersebut.

Kemudian ia juga mengatakan perusahaan akan melakukan perobakan pemasaran, termasuk dengan mengedepankan produk-produk buatan tangan. Starbuck juga akan menangani permasalahan kepegawaian di setiap gerai-gerainya, katanya. (pk)