Trendingpublik.Com, Internasional – Pemerintah Jepang luncurkan aplikasi kencan buat warganya sebagai solusi karena penurunan tingkat kelahiran yang sangat rendah, hal itu dilakukan setelah negara tersebut mengalami penurunan tingkat kelahiran yang mencapai rekor terendah. Pemerintah berupaya keras mendorong kaum muda menikah dan memulai berkeluarga, termasuk dengan meluncurkan aplikasi kencan pemerintah.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang melaporkan bahwa jumlah penduduknya 123,9 juta orang, sementara tingkat kelahrian tahun lalu hanya tercatat 727.277 kelahiran.
Tingkat kesuburan, yaitu jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan sepanjang hidupnya, turun dari 1,26 menjadi 1,20. Untuk menjaga populasi tetap stabil, masyarakat membutuhkan tingkat kesuburan sebesar 2,1. Namun, di Jepang, tingkat ini telah berada di bawah angka tersebut selama setengah abad sejak krisis minyak global tahun 1973 yang membawa ekonomi ke dalam krisis.
Penurunan ini semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran setiap tahun, menyebapkan total populasi menyusut.
Pada tahun 2024, Jepang mencatat 1,57 juta kematian, lebih dari dua kali lipat jumlah kelahiran. Jumlah pernikahan juga turun 30.000 pada tahun lalu, sementara jumlah perceraian meningkat.
Para ahli memperkirakan tren penurunan ini akan terus berlanjut selama beberapa dekade karena struktur populasi yang tidak seimbang. Meskipin Jepang ingin meningkatkan tingkat kesuburannya, populaso akan terus menurun sampai rasio antara penduduk muda dan lanjut usia seimbang.
Untuk mengurangi dampaknya, pemerintah meluncurkan lembaga khusus untuk fokus pada masalah ini. Mereka juga meluncurkan berbagai inisiatif seperti memperluas fasilitas penitipan anak, menawarkan subsidi perumahan kepada orang tua, dan bahkan membayar pasangan untuk memiliki anak.
Di Tokyo, pemerintah meluncurkan aplikasi kencang yang dikelola pemerintah, yang saat ini dalam tahap pengujian awal dan akan beroprasi penu pada awal tahun ini.
“Silahkan gunakan ini sebagai ‘langkah pertama’ untuk memulai pencarian pernikahan,” tulis situs web aplikasi tersebut, dilansir dari CNN.
Pengguna harus mengikuti ‘tes diagnosis nilai’ dan dapat memasukkan sifat-sifat yang diinginkan dari pasangan masa depan. Aplikasi ini menggunakan sistem perjodohan AI yang disediakan oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo.
Aplikasi kencan ini juga menarik perhatian miliader Elon Musk, yang menulis di X (sebelumnya Twitter): “Saya senang pemerintah Jepang menyadari pentingnya masalah ini. Jika tindakan ini tidak diambil Jepang dan banyak negara lainnya akan lenyap” tulis Elon.
Para ahli mengatakan scenario ini tidak mungkin terjadi. Tingkat kesuburan diperkirakan akan stabil pada waktu mendatang, dan negara akan melakukan penyesuaian. Meskipun Jepang mungkin terlihat sangat berbeda, baik dari segi demografi, ekonomi, amupun kebijakan dalam negeri, negara ini tidak akan lenyap. (Rdks-TP)