banner 728x250

Donald Trump Ditembak saat Kampanye di Depan Pendukungnya

Donald Trump Ditembak saat Kampanye di Depan Pendukungnya
Donald Trump Ditembak saat Kampanye di Depan Pendukungnya
Advertisements

Trendingpublik.Com, Internasional – Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, ditembak di telinga saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024). Insiden ini memicu kecaman dari para pemimpin Partai Republik, Demokrat, dan dunia internasional. Tersangka penyerang tewas ditembak Dinas Rahasia, sementara Trump dilaporkan dalam kondisi baik meski mengalami luka di telinga kanannya.

Dilansir dari Aljazeera, Minggu (14/7/24), penembakan terjadi saat Trump baru memulai pidatonya di depan pendukungnya di kota Butler, Pennsylvania. Serangan ini menyebabkan kepanikan di antara ribuan hadirin, setidaknya satu penonton tewas dan dua lainnya terluka parah. Agen Secret Service langsung mengamankan Trump, yang kemudian dibawa turun dari panggung dan diantar ke dalam kendaraan.

“Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya, banyak pendarahan terjadi ” ujar Trump di platform Truth Sosial miliknya setelah insiden tersebut.

Identitas dan motif penyerang masih belum jelas. Insiden ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan, menjadikannya serangan paling serius terhadap seorang calon presiden AS sejak Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981. Serangan ini terjadi di tengah suasana politik yang sangat terpolarisasi, hanya empat bulan menjelang pemilihan presiden.

Presiden AS Joe Biden langsung mengutuk serangan tersebut. “Tidak ada tempat di Amerika untuk jenis kekerasan ini,” kata Biden.

Ron Moose, seorang pendukung Trump yang hadir di kampanye tersebut, menggambarkan kekacauan yang terjadi.

“Saya mendengar sekitar empat tembakan dan melihat kerumunan itu tumbang. Kemudian Trump juga menunduk dengan sangat cepat. Semua anggota Secret Service langsung melindunginya, ungkap Ron Moose.

Calon Senat AS dari Partai Republik, David McCormick, yang duduk di barisan depan saat kejadian, menggambarkan insiden tersebut sebagai percobaan pembunuhan yang mengerikan.

FBI kini memimpin penyelidikan atas serangan ini. Serangan tersebut juga menuai kecaman dari para pemimpin politik di kedua kubu. Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, dan Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat, Chuck Schumer, sama-sama mengutuk kekerasan politik ini.

Beberapa sekutu Trump di Partai Republik mengklaim serangan tersebut bermotif politik. Perwakilan Partai Republik Steve Scalise dan Marjorie Taylor Greene menuding retorika keras dari para pemimpin Demokrat sebagai pemicu.

Trump, yang menjabat sebagai presiden dari 2017 hingga 2021, menghadapi berbagai masalah hukum, termasuk empat tuntutan pidana terpisah. Meski begitu, ia tetap menjadi calon kuat dari Partai Republik untuk pemilihan presiden mendatang.

Anak-anak Trump menggunakan media sosial untuk mengekspresikan keterkejutan mereka. Putra Eric Trump dan Donald Trump Jr serta putri Ivanka Trump semua mengungkapkan dukungan dan rasa syukur mereka atas tindakan cepat Secret Service.

Para pemimpin dunia juga mengutuk serangan tersebut. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva semua menyampaikan harapan terbaik dan doa untuk Trump.

Miliarder teknologi Elon Musk juga menyatakan dukungannya kepada Trump setelah insiden kekerasan tersebut. “Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap ia segera pulih,” tulis Musk di platform X. (piko)