banner 728x250

Ngabalin Masuk Lingkaran Istana

Ali Mohtar Ngabalin

Jakarta – Sosok politikus yang selalu pakai serban, Ali Mochtar Ngabalin, kini berada di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal dulunya, Ngabalin adalah tim sukses calon presiden Prabowo Subianto yang jadi rival Jokowi di Pilpres 2014.

“Bagi pemerintah, tidak ada yang namanya lawan politik. Semua adalah partner demokrasi,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/5/2018).

Ngabalin adalah kader Partai Golkar. Kini dia menjabat sebagai Ketua Bidang PP Wilayah Sulawesi II (Sulteng, Sultra).

Pria kelahiran Fakfak, Papua Barat, ini bergabung ke Golkar sejak tahun 2010. Sebelumnya dia adalah kader Partai Bulan Bintang (PBB) hingga jadi anggota DPR dan sempat jadi kandidat calon ketua umum.

Di Golkar, Ngabalin menduduki posisi awal sebagai wakil sekretaris jenderal. Karakternya yang vokal sejak di DPR pun tetap melekat ketika dia di partai berlambang pohon beringin itu.

Ngabalin pun didapuk oleh Golkar untuk masuk tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Posisi Ngabalin juga strategis yakni Juru Debat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

Kala itu Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar memilih untuk mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Ngabalin lantas menilai sikap Luhut tak beradab.

“Artinya saya saja yang masih seumur jagung patuh apalagi dia yang senior. Itu kan secara moral tidak beradab,” ujar Ngabalin saat berbincang dengan detikcom, Selasa (20/5/2014).

Ngabalin kemudian meminta kader yang mendukung Jokowi-JK untuk diberi sanksi oleh partai. Dia juga pernah memaparkan tentang strategi pemenangan Prabowo.

“Di bulan suci Ramadan tersebar kampanye nasional Prabowo-Hatta dengan masjid sebagai tempat ruang menyebarkan informasi yang benar soal sosok Prabowo,” kata Ngabalin saat ditanya tentang strategi pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2014).

Ngabalin tampak militan untuk membela Prabowo-Hatta kala itu. Hampir setiap pertemuan resmi, Ngabalin muncul.

Hingga muncul video pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang mengajak untuk terus mendukung Prabowo-Hatta. Video itu diambil saat acara halalbihalal di Rumah Polonia yang merupakan markas pemenangan Prabowo-Hatta.

“Sekarang tugas saya dan kita semua adalah perbaiki perasaan. Yang mau puasa Syawal 6 hari masih ada waktu, terus niatkan, doakan, agar perjuangan tim hukum kita, perjuangan moral force kita, perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti, kita mendesak Allah SWT berpihak pada kebenaran, berpihak pada Prabowo-Hatta Rajasa,” kata Ngabalin dalam video yang diambil pada 3 Agustus 2014 tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Ngabalin tak menampik bahwa pernyataan itu dia lontarkan. Menurutnya tak ada yang salah dengan pernyataan tersebut.

“Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Saya percaya kalau mendesak Allah Ta’ala berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kepastian hukum dalam hal ini kepada Prabowo Subianto itu sah-sah saja dan saya tentu bisa pertanggungjawabkan,” kata Ngabalin. Kamis (7/8/2014).

Akhirnya Prabowo-Hatta kalah dari Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Para tim sukses Prabowo-Hatta, termasuk Ngabalin, kemudian aktif dalam Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai oposisi pemerintah.

Seiring waktu berjalan, partai yang tergabung di KMP satu per satu merapat ke kubu pemerintah. Dimulai dari PPP, PAN, kemudian Golkar.

Kini Ngabalin telah resmi masuk ke lingkaran pemerintahan Jokowi. Ngabalin menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden (KSP).

“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan Bapak Presiden kepada kami, khususnya saya sebagai pejabat di lingkungan Istana Negara dan saya siap pertaruhkan semua potensi untuk kepentingan ummat, bangsa dan negara,” kata Ngabalin.

(ed)