Trendingpubliik.Com, Health – Manfaat kesehatan menkonsumsi teh hijau dan teh hitam merupakan produk teh yang memang populer, tetapi seorang ahli urologi China, Dr. Lu Jinheng melalui analisanya menemukan banyak perbedaan terutama untuk manfaat kesehatan.
Lu Jinheng mencoba menganalisis antara keduanya dari lima aspek, yakni antioksidan, kesehatan jantung, kesehatan prostat, penurunan berat badan dan pengaturan metabolisme, serta kandungan kafein.
Dilansir China Times, ia menyebutkan, bahwa teh hijau bisa membantu mengurangi risiko hipertrofi prostat jinak, sedangkan efek spesifik teh hitam terhadap penyakit prostat masih perlu dikonfirmasi dengan penelitian lebih lanjut.
Dokter Lu Jinheng memposting di halaman penggemar pribadinya bahwa teh hitam dan teh hijau sama-sama berasal dari pohon teh.
Namun karena proses produksinya berbeda, keduanya juga menunjukkan ciri khasnya masing-masing dalam hal manfaat kesehatan.
Dengan memilah literatur yang relevan, maka ia mencantumkan lima poin analisisnya sebagai berikut:
1. Dampak terhadap kesehatan jantung:
Teh hijau dianggap memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah dan mencegah arteriosklerosis, terutama karena katekin dapat meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, melancarkan aliran darah, dan menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.
Polifenol dalam teh hitam bisa meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi teh hitam dalam jangka panjang bisa membantu mengurangi risiko stroke, terutama pada kelompok risiko tinggi penyakit kardiovaskular.
2. Kesehatan prostat:
Banyak literatur ilmiah menunjukkan bahwa EGCG dalam teh hijau bisa menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan membantu mengurangi risiko hipertrofi prostat jinak.
Selain itu, bisa mengurangi peradangan prostat, sehingga memperbaiki gejala yang berhubungan dengan hipertrofi prostat seperti kesulitan buang air kecil.
Penelitian mengenai efek teh hitam pada kesehatan prostat relatif sedikit, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan efek spesifiknya.
3. Kandungan kafein:
Teh hitam biasanya memiliki kandungan kafein lebih tinggi, yang membantu meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, namun dapat menyebabkan insomnia atau kecemasan pada beberapa orang.
Teh hijau memiliki kandungan kafein yang rendah sehingga mencegah asupan berlebihan, dan efek menyegarkannya relatif ringan. Namun perlu diperhatikan bahwa jumlah kafein juga berkaitan dengan waktu seduh teh dan cara pembuatan teh, sehingga tidak bersifat mutlak.
4. Kemampuan antioksidan dan anti inflamasi:
Teh hijau kaya akan katekin (seperti EGCG), yang membantu menetralisir radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan lainnya. Selain itu, sifat anti-inflamasi teh hijau bisa melindungi terhadap penyakit terkait peradangan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Sedangkan teh hitam memiliki lebih sedikit katekin, dan antioksidannya terutama berasal dari theaflavin dan thearubigin.
Meskipun efek antioksidannya sedikit lebih rendah dibandingkan katekin teh hijau, teh hitam juga membantu dalam mengurangi stres oksidatif dan reaksi inflamasi, terutama untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol jahat bermanfaat.
5. Penurunan berat badan dan pengaturan metabolisme:
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa katekin dalam teh hijau bisa meningkatkan konsumsi kalori dan mendorong penguraian lemak, sehingga membantu mengendalikan berat badan.
Teh hitam juga memiliki fungsi pengatur metabolisme tertentu, terutama polifenol yang terkandung di dalamnya, yang membantu mengatur kadar gula darah dan berpotensi bermanfaat bagi penderita diabetes atau penderita gula darah tinggi.
6. Kesehatan prostat:
Banyak literatur ilmiah menunjukkan bahwa EGCG dalam teh hijau bisa menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan membantu mengurangi risiko hipertrofi prostat jinak.
Selain itu, bisa mengurangi peradangan prostat, sehingga memperbaiki gejala yang berhubungan dengan hipertrofi prostat seperti kesulitan buang air kecil.
Penelitian mengenai efek teh hitam pada kesehatan prostat relatif sedikit, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan efek spesifiknya.
Singkatnya, Dr. Lu Jinheng mengatakan, bahwa teh hijau memiliki lebih banyak bukti penelitian dalam hal anti kanker, antioksidan dan peningkatan metabolisme, terutama efek perlindungan yang signifikan terhadap kesehatan prostat.
Sedangkan untuk teh hitam bekerja dengan baik dalam kesehatan jantung dan meningkatkan kontrol gula darah.
Namun, saat ini penelitian pada manusia relatif sedikit, dan sebagian besar merupakan penelitian pada hewan atau laboratorium.
Ada saran dari ahli urologi China. Dr. Lu Jinheng, bahwa sesuai dengan kebutuhan kesehatan pribadi, minum teh, baik teh hijau maupun teh hitam dalam jumlah sedang tetap bisa membawa manfaat bagi tubuh. (tp)