banner 728x250

Ibrahim Traore Perpanjang Kekuasaanya Di Burkina Faso

Trendingpublik.Com, Internasional – Ibrahim Traore perpanjang kekuasaanya di Burkina Faso. Militer yang dipimpin Ibrahim Traoreh telah memperpanjang masa kekuasaanya selama lima tahun kedepan. Keputusan ini diambil setelah perundingan nasional yang berlangsung selama dua hari, dengan tujuan memetakan jalan kembali menuju pemerintahan sipil.

Dilansir dari Alzajeera masa transisi kekuasaan akan berlangsung selama 60 bulan yang dimulai bulan Juli

“Durasi transisi ditetapkan 60 bulan mulai 2 juli 2024,” kata Kolonel Moussa Diallo, ketua panitia penyelenggara proses dialog nasional pada Sabtu (25/5/24).

Dalam piagam tersebut juga disebutkan bahwa pemilihan umum, yang awalnya dijanjikan akan diadakan pada Juli tahun ini, dapat diselenggarakan sebelum batas waktu jika situasi kemanan memungkinkan.

Ibrahim Traoreh yang memimpin kudeta pada tahun 2022, telah menandatangani piagam baru tersebut dan menyatakan bahwa keamanan harus menjadi prioritas utama sebelum pemilu dapat dilaksanakan.

“Pemilu yang menandai berakhirnya transisi dapat diselenggarakan sebelum batas waktu ini jika situasi kemanan memungkinkan,” pernyataan dalam piagam baru yang di tandatangani oleh pemimpin militer Ibrahim Traore.

Piagam baru ini juga membuka kemungkinan bagi Traore untuk mencalonkan diri sebagai presiden ketika pemilu akhirnya diadakan. Selain itu, perjanjian baru ini menghapus kuota untuk menentukan kursi anggota partai tradisional di majelis, menggantinya dengan “patriotisme” sebagai kriteria utama dalam memilih wakil rakyat.

Perwakiln masyarakat sipil, pasukan kemanan, dan anggota parlemen di majelis transisi turut ambil bagian dalam pembicaraan di Ouagadougou, namun banyak partai politik memilih untuk memboikot perundingan ini.

Penundaan pemilu ini diperkirakan akan memperdalam kekhawatiran mengenai kemunduran demokrasi di Afrika Barat dan Tengah, wilayah yang telah mengalami delapan kudeta empat tahun terakhir.

Dalam upayanya untuk mengatasi situasi kemanan, pemerintah Burkina Faso telah memutuskan hubungan militer dengan mantan penguasa kolonial Perancis dan beralih ke Rusia untuk mendapatkan dukungan.

Sejak tahun 2015 Burkina Faso telah menghadapi pemberontakan bersenjata yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebapkan jutaan orang mengungsi. Pemerintahan militer saat ini berjuang untuk mengatasi tantangan keamanan yang menjadi alasan utama mereka mengambil alih kekuasaan pada Septembar 2022. (Rdks-TP)