Trendingpublik.Com, Ekonomi — Presiden Joko Widodo, tiba di Beijing, China untuk pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping. Selain pertemuan bilateral tingkat tinggi, Jokowi dan delegasinya menghadiri sejumlah acara penting yang bertujuan memperkuat hubungan antara Indonesia dan China.
Salah satu puncak acara dari kunjungan ini adalah Indonesia-China Business Forum, di mana kedua negara sepakat untuk menciptakan kerja sama yang luas, melibatkan sektor pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta.
Turut hadir dalam delegasi Indonesia adalah Erick Thohir, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sementara juga sebagai Menteri BUMN. Delegasi juga terdiri dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Erick Thohir, yang juga berperan sebagai Menteri BUMN, mengumumkan bahwa selama pertemuan ini telah tercapai 11 kesepakatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China dengan total nilai mencapai USD 12,6 miliar atau sekitar Rp 197,8 triliun (dengan kurs Rp 15.700 per US$).
Kesepakatan ini melibatkan perusahaan swasta, BUMN, dan kemitraan antara BUMN dengan swasta. Kesepakatan ini mencakup beragam sektor ekonomi, dari energi hingga teknologi kesehatan.
Menurut Erick Thohir, kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di Indonesia. Selain memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, kerja sama ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru di tanah air.
Presiden Jokowi akan berada di Beijing selama periode 16-18 Oktober 2023, setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanannya ke Riyadh, Arab Saudi.
Di Arab Saudi, Jokowi dijadwalkan untuk bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), untuk membahas potensi kerja sama bilateral dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council). (Rdks-TP)
