banner 728x250

Analis CIA, Presiden Ukraina Zelensky Dalam Ancaman Kudeta

Analis CIA, Presiden Ukraina Zelensky Dalam Ancaman Kudeta

Trendingpublik.Com, Internasional – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tengah menghadapi ancaman kudeta, demikian disampaikan oleh mantan anggota CIA dan analis terkemuka, Larry Johnson.

Dilaporan Russia Today, Rabu (30/8/2023), Johnson mengindikasikan bahwa kudeta kemungkinan akan dilakukan oleh pihak militer dalam waktu tiga hingga empat minggu mendatang.

Ancaman ini muncul setelah serangan balasan Ukraina terhadap Rusia dianggap belum berhasil mencapai terobosan yang signifikan. Pasukan Ukraina di front timur dilaporkan sangat tidak puas dengan situasi tersebut.

“Zelensky kemungkinan besar akan digulingkan melalui kudeta dalam tiga hingga empat minggu ke depan, karena ketidakpuasan yang besar di antara pasukan di front timur,” kata Johnson kepada pembawa acara Redacted Clayton Morris.

Serangan Ukraina yang tidak menghasilkan kemajuan yang diharapkan juga telah menimbulkan kekecewaan di pihak sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).

Larry Johnson mengungkapkan bahwa Kyiv telah sangat bergantung pada dukungan Barat, tetapi kebutuhan yang terus bertambah di medan perang belum diimbangi dengan keberhasilan yang sesuai.

Johnson menyoroti strategi AS yang bertujuan untuk mendorong perang tanpa kemenangan yang jelas dan perubahan rezim di Rusia, namun ia menekankan bahwa skenario tersebut justru bisa terjadi di Ukraina. Ia mengingatkan bahwa AS mungkin telah meremehkan kekuatan ekonomi dan militer Rusia.

Tidak hanya Larry Johnson, mantan perwira Marinir AS, Scott Ritter, juga telah mengungkapkan pandangannya terkait situasi ini. Ritter menyampaikan bahwa peluang kudeta militer semakin kuat seiring keruntuhan setiap brigade militer Ukraina.

Bahkan, ia merujuk pada kemungkinan munculnya momen sebanding dengan apa yang terjadi pada tahun 1917 dengan Kerensky di Rusia.

Artikel Politico yang baru-baru ini dibahas juga menyebutkan potensi pengganti Zelensky jika ia dihilangkan oleh Rusia. Meskipun Moskow tidak nampaknya berniat untuk mengincar Zelensky, spekulasi mengenai penggantinya telah menjadi perbincangan.

Namun, saat ini situasi masih berkembang, dan perlu diingat bahwa perkembangan lebih lanjut dapat mempengaruhi perkiraan dan analisis yang telah disampaikan. (rdks-TP)