banner 728x250

Listrik Padam, Masyarakat Keluh Merugi

Foto: Ilustrasi

Boroko – Pemadaman listrik yang terjadi pada siang dan malam hari, membuat masyakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menyoroti Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, peningkatan aktifitas masyarakat karena sedang menjalani ibadah puasa di bulan ramadhan ini, tersendat akibat ketiadaan listrik.

“Pemadaman ini sudah keterlaluan, malam hingga saat sahur diwarnai kegelapan, bergitu juga siang hari, hingga memasuki waktu berbuka puasa listrik tak kunjung menyala. Air menjadi sulit, ada banyak pekerjaan yang memerlukan aliran listrik terpaksa harus di tunda dulu,” ujar sejumlah warga Boroko minggu (11/6) kemarin.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Abdul Eba Nani mengatakan, jika persoalan ini harus menjadi perhatian serius dari pihak PLN untuk segera menyelesaikannya. “Persoalan mati lampu ini harus diseriusi, sebab kami selalu mendapat keluhan dari masyarakat,” imbuhnya.

Dia menambahkan, warga juga mengeluhkan soal pekerjaan mereka yang membutuhkan aliran listrik, jika ada pemedaman secara otomatis tidak memiliki pemasukan atau penghasilan.

“Tagihan listrik dituntut tiap bulan wajib dibayar, sementara itu selalu ada saja pemadaman, jelas masyarakat yang mengeluh karena dirugikan,” tambah Eba.

Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala PLN Rayon Boroko Dwi Laksono berdalih, pemadaman listrik di wilayah Bolmut terjadi secara alamiah dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak PLN.

“Pemadaman listrik diakibatkan terputusnya arus listrik yang disebabkan pohon atau ranting yang terkena pada kabel jaringan,” kata Dwi.

Dia menjelaskan, faktor alam juga sangat berpengaruh terganggunya aliran listrik. “Saat ini kami dalam pembersihan ranting-ranting pohon yang bisa mengganggu kabel jaringan. Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan masyarakat, terutama saat ini sedang menjalani ibadah puasa,” ucapnya.

(Har)