Trendingpublik.Com, Ekonomi – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali memperkuat langkah strategis dalam mempromosikan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai destinasi unggulan Indonesia bagi wisatawan internasional, khususnya pasar Tiongkok.
Melalui kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) dan business matching, pemerintah ingin menegaskan posisi Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai pusat pengalaman budaya dan spiritualitas.
Langkah ini merupakan upaya nyata Kemenparekraf untuk menghadirkan alternatif destinasi unggulan selain Bali, sekaligus membuka peluang bisnis yang lebih luas bagi pelaku industri pariwisata lokal.
Dalam program yang berlangsung pada 9–14 November di Yogyakarta dan Magelang, Kemenparekraf bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai menghadirkan sejumlah pelaku usaha perjalanan wisata dari Tiongkok untuk melihat langsung potensi pariwisata di dua wilayah tersebut.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menyampaikan bahwa famtrip ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan wisata budaya yang selama ini menjadi kekuatan utama Yogyakarta dan sekitarnya.
Menurut Made, Yogyakarta adalah representasi budaya Jawa yang sarat akan sejarah, spiritualitas, kreativitas, dan keharmonisan. Dengan membawa langsung travel agent Tiongkok ke lokasi, para agen dapat merasakan berbagai atraksi budaya, tradisi yang semakin diminati wisatawan global.
Langkah ini bertujuan agar pelaku usaha pariwisata Tiongkok dapat merancang paket tur tematik baru yang unik dan berkualitas tinggi.
Selain famtrip, kegiatan penting lainnya adalah business matching yang mempertemukan 22 pelaku industri pariwisata Indonesia dengan para pembeli (buyers) dari Tiongkok. Dalam sesi tersebut, agen perjalanan, DMC, hotel, penyedia akomodasi, serta pengelola atraksi wisata lokal berkesempatan menjajaki kerja sama langsung.
Made menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat hubungan bisnis antara pelaku industri pariwisata Indonesia dengan mitra global, khususnya Tiongkok sebagai pasar utama. (tp)












