banner 728x250

Tolak Tawaran Amerika untuk Dievakuasi, Presiden Ukraina ‘Kami Butuh Amunisi Bukan Tumpangan’

Presiden Ukraina tolak tawaran evakuasi dari Amerika

Trendingpublik.Com — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tawaran dari Amerika Serikat (AS) untuk dievakuasi dari ibu kota Kyiv yang di tempatinya bersama rakyat dan pasukan militer Ukraina, kedutaan Ukraina di Inggris mengatakan Sabtu di Twitter.

Dilansir dari CNN International,seorang pejabat senior intelejen Amerika menggambarkan Zelenskyy merupakan orang yang bernyali saat menjawab tawaran dari pemerintah AS itu.

“Pertarungan ada di sini; saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” kata Zelensky kepada AS, menurut kedutaan.

“Ukraina bangga dengan Presiden mereka,” tambah tweet itu

Dalam sebuah video yang diposting pada Sabtu pagi berjudul “jangan percaya yang palsu,” Zelensky mengungkapkan bahwa dia masi di Kyiv.

“Saya disini kami tidak meletakan senjata. Kami akan membela negara kami, karena senjata kami adalah kebenaran, dan kebenaran kami adalah bahwa ini adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami, dan kami akan mempertahankan semua ini,” kata Zelenskyy.

“Itu dia. Itu saja yang saya ingin katakan kepada anda. Kemuliaan bagi Ukraina,” tambahnya.

Zelenskyy tetap menjadi “target utama agresi Rusia,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price Kamis malam di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Itu merupakan kata-kata Zelensky sendiri bahwa kecerdasannya mengatakan dia merupakan target utama Rusia.

Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target nomor 1, keluarga saya sebagai target ke 2 “Mereka akan menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara” jelas Zelenskyy.

Sementara itu pasukan Rusia terus merengsek dan makin mendekati pusat Kota Kiev, ibu kota Ukraina, pada hari Sabtu (26/2/22), dalam manuver pengepungan menyusul rentetan serangan peluru kendali di kota-kota dan pangkalan militer di seluruh negeri.

Pada Jumat (25/2/22), Zelenskyy merilis video dirinya dan para pembantu seniornya di luar kompleks kepresidenan Kyiv, meyakinkan rakyatnya saat pasukan Rusia makin mendekati pusat Ibu kota. (rdks-tp)