banner 728x250

Presdiden Rodrigo Duterte Pensiun dari Perpolitikan Filipina

Presdiden Rodrigo Duterte pensiun dari perpolitikan Filipina

Trendingpublik.Com, MANILA — Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara mengejutkan pensiun dari perpolitikan Filipina.

Dilansir dari Arab News, langkah yang diambil duterte tersebut memantik spekulasi bahwa Duterte tengah memuluskan jalan bagi puterinya yang akan maju pada pemilihan presiden di negara itu.

“Hari ini saya megumumkan pengunduran diri saya dari politik,” kata Duterte.
“Sentimen yang luar biasa dari orang Filipina adalah bahwa saya tidak memenuhi syarat dan akan melanggar konstitusi untuk menghindari hukum, semangat konstitusi untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden,” kata Duterte,Sabtu (2/10/2021).

Duterte menjadi salah satu pemimpin yang sangat vokal dalam pemberantasan narkoba. Tekadnya untuk memerangi pengedar membuatnya dituduh melakukan pelanggaran kemanusiaan. Tapi ia mengaku telah memerintahkan bawahannya melakukan peninjauan kembali perang anti-narkotika itu.

“Saya telah menginstruksikan Departemen Kehakiman (DOJ) dan Polisi Nasional Filipina (PNP) untuk meninjau pelaksanaan operasi kami melawan obat-obatan terlarang. Mereka yang ditemukan telah bertindak di luar batas selama operasi harus dimintai pertanggungjawaban di depan hukum,” katanya.

Duterte meyakinkan PBB bahwa tekad pemerintahnya adalah melindungi rakyat Filipina dari bahaya obat-obatan terlarang sesuai batas-batas hukum. “Rakyat Filipina ingin hidup damai dan aman, bebas dari bahaya pelanggaran hukum. Tetapi dalam mencapai tujuan ini bukan tanpa tantangan. Saya mengatakan dengan tegas: hukum berlaku untuk semua,” kata dia.

Duterte juga mengatakan Filipina dan PBB baru-baru ini menandatangani program HAM selama tiga tahun sebagai “model untuk keterlibatan konstruktif” antara kedua pihak.

Pekan lalu, Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) menyetujui penyelidikan resmi terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Duterte dalam perang melawan narkoba. ICC mengatakan para hakim telah menyetujui permintaan jaksa guna menyelidiki dugaan pembunuhan di luar hukum dalam kampanye anti-narkoba Duterte.

“Duterte dan pengikutnya harus bertanggung jawab atas kejahatan ini,” bunyi keputusan ICC.