Kecerdasan Buatan yang Menghilangkan Masa Depan Tenaga Kerja

Kecerdasan Buatan yang Menghilangkan Masa Depan Tenaga Kerja

Trendingpublik.Com, Tekno – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan tenaga kerja di banyak perusahaan di seluruh dunia.

Dilansir dari Reuters, menurut survei terbaru yang dirilis perusahaan penyedia sumber daya manusia Adecco Group yang berbasis di Swiss pada Jumat (5/4/2024), bahwa akan banyak perusahaan tidak lagi menggunakan tenaga kerja manusia dalam lima tahun kedepan karena penggunaan teknologi AI yang semakin meluas.

Dari laporan perusahaan Adecco yang melibatkan eksekutif senior dari 2.000 perusahaan besar diseluruh dunia, dan menunjukan bahwa sekitar 41% dari merekan memperkirakan adanya pengurangan jumlah tenaga kerja karena adanya penggunaan teknologi AI.

Laporan Adecco juga mengungkapkan bahwa teknologi AI, terutama AI generaif yang dapat membuat teks, foto, dan fideo, dapat menghilangkan tugas-tugas dalam lanskap pekerjaan.

Beberapa perusahaan teknologi besar, termasuk Google dan Microsoft telah memulai gelombang pemutusan hubungan kerja akibat pengalihan ke sistem AI seperti ChatGPT Open AI dan chatbot Gemini Google.

Meskipun ada harapan bahwa teknologi ini dapat menciptakan peran baru, masi ada kekhawatiran bahwa beberapa jenis pekerjaan akan menjadi ketinggalan jaman atau bahkan tergantikan oleh AI.

Survei Adecco merupakan salah satu survei terbesar mengenai topic AI yang ditindak lanjut di studi Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2023. Yang menyatakan bahwa 25% perusahaan memperkirakan AI akan menyebapkan hilangnya pekerjaan, sementara 50% yakin bahwa teknologi ini akan menciptakan peran-peran baru.

Meskipun mayoritas eksekutif senior yang diseurvei Adecco mengatakan bahwa AI adalah trobosan penting. Sebagian besar dari mereka mengakui bahwa perusahaan mereka belum mencapai kemajuan yang cukup dalam mengadopsi teknologi tersebut.

“Hampir semua pekerjaan akan terkena dampak dari AI dengan satu atau lain cara, AI bisa menjadi pembunuh lapangan kerja dan juga bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Denis Machuel, CEO Adecco.

Dia juga menambahkan bahwa sepuluh tahun lalu ada ketakutan besar dimana banyak lapangan kerja akan musnah karena digital, padahal sebenarnya banyak lapangan kerja diciptakan oleh dunia digital.

“Antara lapangan kerja yang diciptakan oleh AI dan lapangan kerja yang dimusnahkan oleh AI,” jelas Denis.

Menurut Denis untuk menghadapi perubahan ini, maka pentingnya untuk menekankan pelatihan staf dalam bekerja dengan AI dari pada mengandalkan perekrutan spesialis dari luar.

Adecco melakukan survei di berbagai Negara termasuk Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang, Spanyol, Kanada, Australia, dan Singapura, dengan sektor-sektor yang dicakup meliputi pertahanan, farmasi, kesehatan, industry dan logistik. (Rdks-TP)

Exit mobile version