Trendingpublik.Com, Internasional – Dalam upaya penyelamatan yang berubah menjadi misi pemulihan, pejabat U.S. Coast Guard mengakui bahwa mereka menghadapi investigasi yang menantang untuk menentukan penyebab meledaknya kapal selam Titan di bawah air dekat reruntuhan Titanic, yang menyebabkan kematian semua lima penjelajah di dalamnya.
Setelah pencarian selama lima hari, kapal OceanGate Expedition akhirnya ditemukan dalam keadaan hancur oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh di lantai samudra yang rata, lebih dari 2 mil di bawah permukaan dan 1.600 kaki dari haluan Titanic. Kapal selam berukuran 21 kaki ini, yang membawa CEO OceanGate, Stockton Rush, penumpang berbayar miliarder Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, pengusaha penerbangan Hamish Harding, serta pakar terkenal tentang Titanic, Paul-Henri Nargeolet, dilaporkan mengalami “kejadian yang dahsyat” yang menghancurkan kapal dan menyebabkan implosi besar.
Pejabat menyatakan bahwa lima bagian utama dari Titan, termasuk kepala kapal dan lambung tekanannya, ditemukan di lapangan puing-puing yang tersebar luas. Para pejabat meyakini bahwa implosi yang terjadi di awal perjalanan menjadi penyebab tragedi ini. Namun, masih belum jelas apakah tubuh para korban dapat ditemukan dan seberapa banyak bagian kapal yang dapat diselamatkan dari dasar laut yang mematikan tersebut.
Para peneliti dan pemerintah dari Amerika Serikat, Britania Raya, dan Prancis sedang melakukan investigasi untuk mengetahui “bagaimana, mengapa, dan kapan kejadian ini terjadi.” Dua kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, satu dari Prancis dan satu dari Kanada, tetap berada di lokasi untuk melanjutkan pemetaan lapangan puing-puing.
Kematian lima penjelajah ini telah mengguncang keluarga mereka dan menyisakan duka yang mendalam. U.S. Coast Guard menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban dan berharap bahwa penemuan ini dapat memberikan sedikit ketenangan di tengah masa sulit ini. Misi ini tetap menjadi peringatan yang kuat tentang betapa tak terduga dan berbahayanya dunia bawah laut yang menantang ini.
Sumber: ABC News (rdks-TP)
