banner 728x250

Kapal Kontainer Tersangkut di Terusan Suez, Kerugian Per Hari Rp 138 Triliyun

Kapal Kontainer Tersangkut di Terusan Suez, Kerugian Per Hari Rp 138 Triliyun

Trendingpublik.com, Terusan Suez – Sebuah kapal kontainer dengan ukuran panjang 400 meter dan lebar 59 meter tersangkut di kanal Terusan Suez. Terusan Suez merupakan arteri perdagangan paling vital di dunia yang di blokir kontainer dengan bobot 224.000 ton, dilaporkan menampung barang senilai USD 9,6 miliar atau sekitar Rp 138 triliun setiap hari. Lalu lintas kearah barat kenal terdiri dari barang senilai USD 5,1 miliar atau sekitar Rp. 73,5 triliun per hari, sedangkan lalu lintas ke timur membawa barang dan komoditas senilai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 64,8 triliun. Demikian laporan BBC mengutip data dari data pakar pelayaran kapal barang Lloyd’s List, Jumat (26/3/21).

Masalah bermula ketika MV Ever Given, kapal berbendera Panama  yang dioperasikan perusahaan Taiwan Evergreen dan dimilik Shoei Kisen Kaisha Ltd dari Jepang, tersangkut di seberang kanal pada Selasa karena angin kencang.

Otoritas Terusan Suez Mesir (SCA) menyatakan pihaknya melakukan semua upaya untuk bisa mengapung kembali kapal MV Ever Given berbendera Panama  yang dijalankan Taiwan tetapi bebendera Panama.

Menurut para ahli, dibutuhkan waktu “berminggu-minggu” agar kapal bermuatan container besar yang beratnya sekitar 200.000 ton itu bisa mengapung kembali.

Kanal sepanjang 120 mil atau 193 kilometer antara Laut Merah dan Mediterania memisahkan Afrika dari Timur Tengah dan Asi dan juga merupakan rute terpendek antara Asia dan Eropa.

Jutaan ton barang manufaktur dikirim dari China dan Asia Selatan ke Eropa melalui kanal ini. Dibuka pada 1869, jalur transportasi air buatan manusia ini memudahkan perdagangan global dengan menawarkan rute singkat, sehingga tidak perlu mengelilingi Afrika dan sejak saat itu menjadi rute utama bagi kapal tengker minyak dari dan ke Timur Tengah.

Karena masalah ini, sekitar 160 kapal mengantri  di kedua sisi kanal yang menyediakan jalur ke sekitar sepersepuluh dari perdagangan dunia.

“Jika tidak segera diselesaikan, hal itu akan meyebapkan banyak penundaan dan orang harus mulai mempertimbangkan pengiriman barang melalui Cape of Good Hope,” kata Chris Evans, pakar rantai pasokan internasional di Colliers Internasional.

Menjelaskan bagaiman tersendatnya jalur perdagangan global akan mempengaruhi harga barang, Samir Madani, salah satu pendiri Tangker Trackers mengatakan kepada Financial Times, jika kapal belum bisa ditangani, konsekwensinya akan berdampak pada harga minyak dan tarif pengiriman hingga memaksa kapal kontainer untuk mengambil rute lebih jauh di sekitar Afrika.

Pemilik kapal Jepang menyampaikan permintaan maaf tertulis, karena kekacauan yang disebapkan tersangkutnya kapal tersebut.

“Kami bertekad untuk terus bekerja keras untuk menyelesaikan situasi ini secepat mungkin,” jelas Shoei Kisen Kaisha Ltd.

“Kami ingin meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak insiden ini, termasuk kapal yang melakukan perjalanan dan berencana melakukan perjalanan melalui Terusan Suez.” (rdks)