Trendingpublik.Com, Bola – Inter Milan kembali mengukir sejarah dengan melaju ke final Liga Champions UEFA untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir, usai menang dramatis atas Barcelona dengan agregat 7-6 – jumlah gol terbanyak dalam sejarah semifinal dua leg kompetisi tersebut.
Pertandingan Inter Milan Vs Barcelona
Bertanding pada leg kedua di Giuseppe Meazza, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Inter menuntaskan pertarungan epik dengan kemenangan 4-3 setelah perpanjangan waktu. Suasana panas sudah terasa sejak awal laga, menyusul hasil imbang 3-3 yang menegangkan pada leg pertama.
Inter Milan menang dramatis atas Barcelona. Inter membuka skor lebih dulu melalui skema tekanan tinggi yang dipimpin Federico Dimarco. Pemain sayap itu merebut bola dari Dani Olmo dan mengoper ke Denzel Dumfries, yang kemudian menyodorkannya kepada Lautaro Martinez untuk penyelesaian mudah ke gawang kosong. Henrikh Mkhitaryan hampir menambah keunggulan, namun sundulannya melebar dari tiang Wojciech Szczesny.
Menjelang turun minum, VAR menyoroti tekel Pau Cubarsi terhadap Martínez dan memutuskan bahwa pelanggaran tersebut layak diberi penalti. Hakan Calhanoglu menjalankan tugasnya dengan sempurna, melepaskan tendangan ke pojok kiri bawah untuk membawa Inter unggul 2-0.
Barcelona kembali menunjukkan semangat juang luar biasa. Eric Garcia memperkecil ketertinggalan lewat golnya di menit ke-55, memanfaatkan umpan Gerard Martin. Tak lama kemudian, Dani Olmo menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui sundulan memanfaatkan assist Martin, menyulut harapan tim tamu.
Di menit-menit akhir waktu normal, Raphinha membawa Barcelona unggul untuk pertama kalinya dalam laga ini. Sommer menepis tembakan Raphinha, namun bola muntah kembali kepadanya dan Raphinha melepaskan sepakan keras ke sudut jauh gawang. Tapi saat Barca terlihat akan mengunci tiket final, Francesco Acerbi menyambut umpan Dumfries dan mencetak gol penyeimbang di menit ke-90, memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Momentum kembali berpihak pada tuan rumah di babak tambahan. Davide Frattesi menyelesaikan skema serangan balik hasil kolaborasi Mehdi Taremi dan Marcus Thuram dengan tenang, menjadikan skor akhir 4-3 untuk Inter.
Meski Frattesi nyaris mencetak gol kedua, Inter bertahan dengan disiplin untuk memastikan kemenangan historis ini. Mereka kini menanti pemenang antara Arsenal atau Paris Saint-Germain untuk final yang akan digelar di Munich akhir Mei.
Bagi Barcelona, harapan meraih treble musim ini pupus. Namun, Barcelona masih bisa mengamankan dua gelar domestik jika mereka berhasil mengalahkan rival abadi mereka, Real Madrid, untuk keempat kalinya musim ini dalam waktu dekat. (rdks-TP)
