Jakarta – WhatsApp, Facebook, dan Instagram dikeluhkan down sejak
kemarin, pembatasan akses ketiga sosial media tersebut membuat ramai dunia
internet.
Pemerintah sendiri mengklaim memang membatasi penggunaan media sosial untuk
masyarakat guna menghindari penyalahgunaan maupun info hoaks di tengah kisruh
22 Mei di Kantor Bawaslu.
Dengan adanya pembatasan-pembatasan ini bagaimana dampaknya ke industri e-commerce?
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyebutkan bahwa pembatasan akses pada media sosial memang berdampak pada industri e-commerce. Ada yang besar dampaknya ada juga yang kecil dampaknya.
Pertama, Untung
menjelaskan pelaku e-commerce dalam platform formal mainstream tidak akan
terdampak banyak. Dampak yang terjadi hanyalah sedikit penurunan performa media
sosial saja.
Untung menjelaskan e-commerce pada platform resmi memiliki banyak jalur lain
untuk dicapai penggunanya maupun untuk bertransaksi. Maka dengan pembatasan
akses yang dilakukan tidak terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan apalagi
kerugian.
“Kalau dampak ya pasti ada, tapi ya saya kira nggak terlalu gede ya.
Dampaknya ya karena kan industri ecommerce punya channel promosi di sosmed,
yakalau sosmed lemot ya performancenya kan turun karena orang jadi sulit dan
terbatas buka sosmed,” ungkap Untung, Kamis (23/5/2019).
Untung menambahkan kontribusi kunjungan ke website utama platform resmi
e-commerce lewat media sosial sebetulnya tidak besar. Justru kunjungan terbesar
malah lewat aplikasi.
“Tapi ya nggak signifikan karena kontribusi traffic sosmed nggak dominan
sekali gitu lho, tapi ada chanel lain termasuk aplikasi yang nutupin,”
kata Untung.
Namun, dampak yang
cukup besar akan dirasakan oleh para penjaja barang online tanpa masuk dalam
platform resmi. Pasalnya, pelapak online seperti ini hanya menggantungkan
usahanya lewat akun sosial media, dan kalau sosial media bermasalah otomatis
bisnisnya pun terguncang.
“Kalau yang informal ecomerce yang jual lewat sosmed, pakai akun sendiri
ya jelas lah berasa banget pasti dampaknya, kena banget mereka pasti imbasnya.
Kerugian bisa aja,” kata Untung.
“Karena mereka itu kan transaksi di luar platform ya. Kita nggak ada
datanya, facebook pun nggak punya, karena mereka kaya akun biasa aja, sistem
sosmednya masalah ya kena lah mereka,” tambahnya.