banner 728x250

Houthi Klaim Serang Fasilitas Aramco Arab Saudi Dengan Rudal Quds-2

Houthi Klaim Serang Fasilitas Aramco Arab Saudi Dengan Rudal Quds-2

Trendingpublik.com, INTERNASIONAL — Fasilitas Aramco Arab Saudi di kota Jeddah diserang pasukan Houthi Yaman dengan menembakkan rudal lintas batas. Seranga ini pun dikonfirmasi langsung oleh juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea. Pada kamis (4/3/21).

Dalam sebuah postingan Twitter Sarea menyatakan bahwa serangan itu terjadi saat fajar. Serangan menggunakan rudal Quds-2 bersayap dan telah mengenai sasaranya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Houthi mengunggah gambar dengan koordinat yang tampaknya menjadi pabrik distribusi produk minyak bumi di Jeddah yang digunakan untuk pasokan domestic yang diserang Houthi dengan rudal Quds-2 pada November 2020. Pakar militer memperkirakan bahwa rudal itu ditembakkan dari sekitar 700 km jauhnya di wilayah yang dikuasai Houthi.

Aramco kemudian mengatakan bahwa serangan terhadap Pabrik Massal Jeddah Utara menghantam tangki penyimpanan tetapi tidak mempengaruhi pasokan. Juru bicara koalisi militer pimpinan Saudi yang telah memerangi gerakan Houthi juga belum angkat bicara.

Media pemerintah Saudi menyatakan, koalisi menghancurkan rudal balistik Houthi yang diluncurkan ke arah Jazan pada Kamis. Sebuah Drone bersenjata diluncurkan ke arah Khamis Mushait, kedua kota di selatan kerajaan itu. Sarea mengatakan dalam postingan Twitter terpisah bahwa serangan Khamis Mushait menargetkan situs militer.

Houthi baru-baru ini meningkatkan serangan drone dan rudal lintas batas kota-kota Saudi, sebagian besar menargetkan Arab Saudi selatan. Koalisi mengatakan mereka mencegat sebagian besar serangan.

Koalisi Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan dan ibu kota, Sanaa.

Amerika Serikat dan Persirikatan Bangsa-Bangsa telah memperbarui upaya perdamaian karena pertempuran juga meningkat di wilayah Marib yang kaya gas di Yaman.Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi baru terhadap dua pimpinan militer Houthi pada Selasa (2/3).

Konflik secara luas dilihat dari wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Houthi menyangkal menjadi boneka Teheran dan mengatakan mereka memerangi system yang korup.