banner 728x250

Hampir Tewas, Perdana Menteri Irak diserang Drone

Hampir Tewas, Perdana Menteri Irak diserang Drone

Trendingpublik.Com — Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhemi diserang Drone di kediamanya pada Sabtu waktu setempat. Akibat serangan tersebut dikabarkan tujuh penjaga terluka, Sementara sang Al-Kadhemi dalam keadaan baik.

Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi menyampaikan setelah memimpin rapat keamanan pada Minggu, pihaknya telah mengetahui siapa yang berada di balik upaya pembunuhannya dan akan diungkap ke publik.

“Kami akan memburu mereka yang melakukan kejahatan kemarin, kita sangat tahu mereka dan kami akan mengungkap siapa mereka,” jelasnya menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri, dikutip dari Al Arabiya, Senin (8/11/21).

PM Kadhimi menjadi target upaya pembunuhan setelah rumahnya dihantam roket dari serangan pesawat nirawak (drone).

Tiga drone digunakan dalam serangan tersebut, termasuk dua yang berhasil ditembak jatuh pasukan keamanan, sementara drone ketiga berhasil mengenai rumah PM Kadhimi, menurut laporan kantor berita pemerintah INA mengutip juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

Enam anggota pasukan pengawal Kadhimi yang ditempatkan di luar kediamannya di Zona Hijau terluka, menurut sumber keamanan kepada Reuters.

Serangan tersebut terjadi dua hari setelah bentrokan di Baghdad antara pasukan pemerintah dan pendukung parpol yang didukung Iran yang kalah puluhan kursi di parlemen setelah pemilu pada 10 Oktober lalu. Sebagian besar parpol tersebut memiliki sayap kelompok bersenjata.

Presiden Irak Barham Salih mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai kejahatan kejam terhadap Irak.

“Kami tidak bisa menerima Irak akan terperosok ke dalam kekacauan dan kudeta melawan sistem konstitusionalnya,” jelasnya di Twitter.

Ulama Syiah, Moqtada al-Sadr, yang partainya menjadi pemenang kursi terbanyak pada pemilu bulan lalu, menyebut serangan itu tindakan teroris untuk mengacaukan stabilitas Irak yang bertujuan untuk “mengembalikan Irak ke dalam kekacauan yang dikendalikan oleh pasukan non pemerintah,”.  (rdks-tp)