Trendingpublik.Com, Tekno – DeepSeek guncang pasar, akhir pekan lalu, dunia kecerdasan buatan (AI) dikejutkan oleh munculnya pemain baru yang semakin populer: DeepSeek. Perusahaan rintisan asal China ini mengklaim bahwa model AI gratisnya dapat menyaingi ChatGPT milik OpenAI, meskipun menggunakan chip yang tidak terlalu canggih dan hanya membutuhkan biaya sekitar $6 juta untuk pengembangannya.
Klaim ini langsung mengguncang pasar ekuitas, memicu kekhawatiran di kalangan investor mengenai besarnya anggaran yang telah dialokasikan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk pengembangan AI.
Pada Senin (29/1), dampak dari kemunculan DeepSeek terasa di pasar saham. Indeks Nasdaq Composite dan S&P 500 yang didominasi saham teknologi mengalami penurunan tajam. Nvidia (NASDAQ: NVDA), yang menjadi simbol utama lonjakan minat terhadap AI dalam beberapa waktu terakhir, kehilangan rekor nilai pasar sebesar $593 miliar hanya dalam satu sesi perdagangan.
Para analis di Bernstein dalam catatan mereka kepada klien mengakui bahwa meskipun masih banyak pertanyaan seputar DeepSeek, reaksi pasar saham yang berlebihan mungkin tidak sepenuhnya benar. Mereka menyoroti bahwa keyakinan beberapa investor bahwa “pengeluaran besar berarti hasil yang lebih baik” bisa saja tidak akurat.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Meta Platforms telah menggelontorkan investasi besar untuk AI dengan asumsi bahwa pengeluaran tersebut diperlukan untuk memastikan posisi dominan dalam persaingan global. Namun, Bernstein memperingatkan bahwa perlombaan senjata AI yang tengah berlangsung mungkin tidak menghasilkan keuntungan sebesar yang diharapkan.
DeepSeek guncang pasar, di tengah gejolak pasar, para eksekutif perusahaan teknologi berusaha menenangkan kekhawatiran investor. CEO Microsoft, Satya Nadella, menekankan bahwa biaya terkait AI mulai menurun bagi perusahaannya, berkat investasi awal mereka di OpenAI. Nadella juga optimistis bahwa seiring AI menjadi lebih efisien dan mudah diakses, permintaan terhadap teknologi ini akan meningkat secara eksponensial.
Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms, menanggapi kemunculan DeepSeek dengan pendekatan positif. Ia menyebut keberhasilan model AI asal China tersebut sebagai bukti bahwa strategi open-source adalah langkah yang tepat. Meta sendiri telah mengumumkan rencana investasi sebesar $65 miliar pada 2025 untuk mendukung ambisi AI-nya.
Analis Bernstein menyoroti bahwa asumsi lama tentang keunggulan substansial perusahaan teknologi AS dalam AI dibandingkan pesaing asing kini dipertanyakan. Jika model AI dapat dikembangkan dengan data yang tersedia secara luas, maka faktor seperti sumber daya finansial yang besar mungkin tidak lagi menjadi keunggulan utama.
Pertanyaan besarnya kini adalah apakah investasi besar dalam AI masih relevan, atau justru munculnya pemain baru seperti DeepSeek akan mengubah lanskap persaingan dan strategi investasi di sektor ini. Dengan pasar AI yang terus berkembang, industri teknologi global harus bersiap menghadapi tantangan baru yang bisa menggeser dominasi tradisional pemain besar di Silicon Valley. (Rdks-TP)